Manipulasi Kromosom
Menurut
ilmu genetika, gen yang membawa sifat kelamin jantan ialah gen XY, sedangkan
yang membawa gen betina adalah XX. Didalam sel telur terdapat gen yang hanya
membawa setengah dari sifat itu yaitu X, sedangkan didalam sperma terkandung
pecahan dari XY sehingga ada sperma yang membawa kromosom X dan ada yang
membawa kromosom Y. untuk mendownload file di sini
jika terjadi pembuahan sel telur oleh sperma maka akan
terbentuk gen rangkap (lengkap), yaitu XX dan XY (Suyanto 1998). Manipulasi
perubahan seks pada ikan nila menghasilkan ikan jantan yang mengandung gen
penentu kelamin YY. Ikan ini disebut “jantan super”. Sedangkan jantan biasa hanya
mempunyai sebuah Y yang berpasangan dengan X sehingga menjadi XY. Jika jantan
super dikawinkan dengan betina XX akan diperoleh ikan monoseks jantan 100%
(Mair dkk. 1998). Selanjutnya menurut Rustidja (1999), salah satu cara untuk
menghasilkan ikan jantan homozigot YY yaitu dengan teknik androgenesis.
Androgenesis
Menurut
Sumantadinata (1998), androgenesis adalah proses terbentuknya embrio dari gamet
jantan tanpa kontribusi genetis dari gamet betina. Proses reproduksi ini tidak
umum terjadi, sehingga pada androgenesis dilakukan proses buatan yaitu
menonaktifkan bahan-bahan genetik yang terdapat pada telur dengan cara
meradiasi telur tersebut (Thogaard, dkk 1990).
Akibat
perlakuan tersebut, maka semua embrio keturunan androgenesis berkembang tanpa
peranan gamet betina dan bersifat haploid. Individu haploid memiliki ciri-ciri
yang abnormal misalnya bentuk punggung dan ekor yang bengkok, mata atau mulut
yang tidak sempurna, ukuran tubuh yang kecil, sistem peredaran darah yang tidak
normal dan ketidakmampuan melakukan aktivitas renang dan makan (Cherfas 1981).
Embrio diploid androgenesis dapat diperoleh dengan cara memberi perlakuan
kejutan suhu terhadap telur yang telah diradiasi dan telah dibuahi oleh sperma
(Cassani dan Caton 1985). Pada penelitian androgenesis pada ikan mas yang
dilakukan oleh Eddy (1994), didapatkan hasil bahwa lama waktu kejutan panas
yang dilakukan 40 menit setelah pembuahan pada suhu 400 oC yang
terbaik adalah 2 menit. Menurut Penman (1993), pemberian kejutan panas pada
saat pembelahan mitosis I akan mencegah pembelahan sel pertama dan menghasilkan
duplikasi kromosom dari genom haploid paternal yang membelah menjadi dua .
Menurut Rustidja (1999), berdasarkan proses diatas maka androgenesis akan
menghasilkan ikan jantan homozigot XX atau YY, sehingga kalau ikan androgenetik
ini dikawinkan dengan ikan betina akan terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :
Apabila betina (XX) dikawinkan dengan jantan (XX) maka akan terjadi ikan
monoseks betina (100%). Apabila betina (XX) dikawinkan dengan jantan (YY) maka
akan diperoleh ikan monoseks jantan (100%)
untuk mendownload file/artikel ini bisa disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar