Menu

Jumat, 06 Juni 2014

Macam macam lensa dalam kegiatan budidaya ikan

Alat-alat optik merupakan alat-alat yang dibuat oleh manusia untuk membantu dalam mengamati objek-objek yang sukar di imprestitasi oleh syaraf jika dilihat dengan mata telanjang. Dalam usaha budidaya, tidak lepas dari penggunaan alat-alat optic tersebut. Misalnya saja mikroskop, digunakan dalam setiap penelitian, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat mikro. Contohnya saja dalam mengidentifikasi serangan penyakit pada ikan. Virus, bakteri, atau jasad phatogen lainnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga untuk mendeteksi serangan jasad phatogen tersebut pada hewan budidaya harus menggunakan alat bantu berupa r salinitas dalam mikroskop.

untuk mendownload file ini klik di sini



Alat optic lainnya yang biasa digunakan untuk menunjang keberhasilan budidaya yaitu refraktometer. Refraktometer meruakan alat ukur salinitas yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota air. Kadar salinitas dalam air tidak dapat diukur jika tidak menggunakan alat bantu. Sehingga penggunakan alat optic berupa refraktometer sangat membantu dalam menunjang keberhasilan usaha budidaya. Penggunaan alat-alat optic untuk menunjang keberhasilan usaha budidaya tidak hanya berupa mikroskop dan refraktometer saja, masih banyak alat-alat optic lainnya seperti lux (kaca pembesar), mata, dan lain sebagainya


1.         Mikroskop
(bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis-jenis mikroskop Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron . Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). ↑Kembali ke bagian sebelumnya Struktur mikroskop Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya. ↑Kembali ke bagian sebelumnya Pembesaran Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus: ↑Kembali ke bagian sebelumnya Sifat bayangan Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
2. Lup atau kaca
pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Menghitung jarak titik fokus suatu Lup Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jaraktitik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut. Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jaraktitik fokus atau disebut juga Autoklimasi dapat menggunakan: persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa) Metode Bessel Metode Abbe ↑Kembali ke bagian sebelumnya Pembesaran Perbesaran angular Sudut pandang tanpa Lup Sudut pandang dengan Lup Jarak pandang normal Besar objek Titik focus.
3.Refractometer
 adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya sudut pembengkokan ini disebut Refractive Index (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.

Refraktometer ABBE adalah pengukur indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1,3 sampai 1,7. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada sifat sudut kritis. Alat refraktometer ABBE ini terdiri dari sebuah teleskop, dua buah prisma P dan P’, dua buah prisma amici K1 dan K2 dan cermin sebagai alat pemantul. Objek (cairan) yang akan diukur indeks biasnya diletakkan diantara prisma pembias P dan P’, yang jarak antara dua prisma tersebut sekitar 0,1 mm.Sistem prisma amici K1 dan K2, masing-masingnya terdiri dari 3 prisma yang ditempelkan. Tiga prisma ini terdiri dari satu gelas flint dan dua gelas crown. Sistem prisma K1 dan K2 ini disebut kompensator yang berfungsi sebagai pengubah dari sinar polokromatik sebagai sumber cahaya, menjadi sinar monokromatik. Pengukuran ini didasari oleh prinsip sudut kritis, yaitu apabila sinar monokromatik berpindah dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat, sehingga terjadi pembiasan menjauhi garis normal.

*      Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
*      Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
*      Mikroskop dalam budidaya perairan digunakan sebagai alat untuk melihat jenis - jenis penyakit yang ada pada ikan budidaya.
*      Lup digunakan untuk melihat histologi pada ikan yang sudah dibedah.
*      Refractometer dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan garam, protein dll.


            untuk mendownload file ini bia melalui ini 
http://www.4shared.com/office/CtC84hM1ba/Macam_macam_lensa_dalam_kegiat.html


1 komentar:

  1. Casino Hotel Spa - MapYRO
    Casino Hotel Spa - Find Casino Hotel Spa 오산 출장마사지 locations, rates, amenities: expert 경주 출장마사지 Las Vegas 제천 출장샵 research, only at Hotel and Travel Index. 화성 출장안마 Realtime driving directions 정읍 출장샵 to Casino

    BalasHapus