Menu

Sabtu, 07 Juni 2014

Terjadinya Upwelling

Upwelling merupakan momok yang menakutkan bagi para petani dalam membudidayakan ikannnya di keramba jaring apung. hampir semua ikan mati di jaring apung pada saat upwelling. kerugian akibat upwelling pun tidak sedikit bisa mencapai jutaan bahkan ratusaan juga rupiah. oleh sebab itu upwelling merupaka faktor alam yang tidak dapat diduga oleh para petani dan paling merugikan bagi para petani. lalu apa itu upwelling?



jika ingin mendownload file ini klik di sini



Upwelling
Upwelling adalah oseanografi fenomena yang melibatkan angin gerak-driven padat, dingin, dan biasanya nutrisi air kaya menuju laut permukaan, menggantikan hangat, biasanya nutrisi-habis air permukaan . The nutrient-rich upwelled water stimulates the growth and reproduction of primary producers such as phytoplankton . The kaya nutrisi air upwelled merangsang pertumbuhan dan reproduksi produsen primer seperti fitoplankton . Due to the biomass of phytoplankton and presence of cool water in these regions, upwelling zones can be identified by cool sea surface temperatures (SST) and high concentrations of chlorophyll-a . [ 1 ] [ 2 ] Karena biomassa fitoplankton dan kehadiran air dingin di wilayah ini, zona upwelling dapat diidentifikasi dengan dingin suhu permukaan laut (SST) dan konsentrasi tinggi klorofil-a .
(wikipedia) 

File: Antartika bottom hg.png air

Upwelling yang terjadi di antartika me,utar semua air dari bawah ke atas. 


Upwelling adalah oseanografi fenomena yang melibatkan angin gerak-driven padat, dingin, dan biasanya nutrisi air kaya menuju laut permukaan, menggantikan hangat, biasanya nutrisi-habis air permukaan . The nutrient-rich upwelled water stimulates the growth and reproduction of primary producers such as phytoplankton . The kaya nutrisi air upwelled merangsang pertumbuhan dan reproduksi produsen primer seperti fitoplankton . Due to the biomass of phytoplankton and presence of cool water in these regions, upwelling zones can be identified by cool sea surface temperatures (SST) and high concentrations of chlorophyll-a . [ 1 ] [ 2 ] Karena biomassa fitoplankton dan kehadiran air dingin di wilayah ini, zona upwelling dapat diidentifikasi dengan dingin suhu permukaan laut (SST) dan konsentrasi tinggi klorofil-a .






                                                                                         


Proses terjadinya upwelling
Fenomena upwelling  salah satunya dipengaruhi oleh angin dan adanya proses divergensi ekman. Angin yang mendorong lapisan air permukaan menyebabkan kekosongan di bagian atas, sehingga air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena itu suhu air yang dari dasar perairan belum terkena atmosfer sehingga suhu dan oksigennya masih rendah Di daerah upwelling biasanya banyak terdapat ikan karena arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat, sehingga cenderung banyak mengandung fitoplankton sebagai pakan alami ikan.
           
 Beberapa jenis upwelling di lautan
1.      Upwelling jenis tetap
sepanjang tahun.
2.      Upwelling jenis berkala
Terjadi hanya satu musim saja
3.      Upwelling jenis silih berganti
Terjadi secara bergantiandengan penenggelaman massa air (downwelling).

Pada saat terjadi upwelling, salinitas permukaan mencapai 34%0 dan temperatur berkisar antara 26,4oC-27,8oC, kadar plankton dan unsur-unsur fosfat, nitrat dan silikat naik dengan mencolok, sehingga tingkat produktivitas tinggi. Sebaliknya pada downwelling terjadi penenggelaman air permukaan sehingga menyebabkan produktivitas menurun.

Dampak positif upwelling yang terjadi di perairan selatan Jawa-Bali pada bula agustus terjadi fenomena upwelling fitoplanktonnya sangat subur tetapi pada bulan febbruari terjadi penurunan rendah.
            Dua akibat utama yang patut diperhatikan pada fenomena upwelling :
1.      Upwelling membawa air yang dingin dan kaya nutrien dari lapisan dalam, yang mendukung pertumbuhan algae dan bloomng fitoplankton.
2.      Pada pergerakan hewan, upwelling dapat memindahkan larvanya jauh dari habitat asli, sehingga mengurangi harapan hidupnya.
Terakumulasinya bahan-bahan organik terrsebut menyebabkan turunnya kadar oksigen dan meningkatnya kadar NH3, NO2 dan H2S yang pada konsentrasi tertentu dapat mematikan ikan. Kotoran ikan dapat menimbulkan deposisi yang meningkat di dasar perairan, selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar oksigen di bagian dasar. Sedangkan Upwelling sendiri adalah proses naiknya air di dasar danau/waduk karena suhu air di permukaan lebih dingin daripada suhu di bawahnya. Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin, khususnya di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahri sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen (O2) dalam air. Pada kondisi hujan terus-menerus, suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danau/waduk lebih hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan. Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau mengambangnya ikan di permukaan air, bahkan lebih parah lagi matinya ikan yang hidup di dasar perairan
                                                                                                                     

Setidaknya ada lima tipe upwelling :
Coastal Upwelling 
Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan aktivitas manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas perikanan di dunia, seperti ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.). Laut dalam kaya akan nutrien termasuk nitrate and phosphate, yang merupakan hasil dari dekomposisi materi organik (dead/detrital plankton) dari permukaan laut.
Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton, beserta CO2 terlarut dan dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan organik melalui proses fotosintesis. Daerah Upwelling memiliki produktivitas yang tinggi dibanding dengan wilayah lainnya. Hal ini berkaitan dengan rantai makanan, karena fitoplankton berada pada level dasar pada rantai makanan di laut. Daearah dari upwelling antara lain pantai Peru, Chile, Laut arabwestern South Africa, eastern New Zealand, southeastern Brazil dan pantai California.
Adapun rantai makanan di laut adalah sebagai berikut :
Phytoplankton -> Zooplankton -> Predatory zooplankton -> Filter feeders -> Predatory fish
Karena ini menjadi sebuah rantai makanan, ini berarti bahwa setiap spesies adalah spesies kunci dalam zona upwelling. Bagian kunci dari oseanografi fisika yang menimbulkan coastal upwellingadalah efek Coriolis yang didorong oleh wind-driven yang derung diarahkan ke sebelah kanan di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan.

Equatorial Upwelling
Fenomena yang sama terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari divergensi, massa air yang nutrien terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton yang tinggi.

Southern Ocean Upwelling
Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi angin yang kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara. Sebenarnya tipe ini masih termasuk ke dalam coastal upwelling. Ketika tidak ada daratan antara Amerika Selatan dengan Semenanjung Antartika, sejummah massa air terangkat dari lapisan dalam. Dalam banyak pengamatan dan sintesis model numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan sarana utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke permukaan.Beberapa model sirkulasi laut menunjukkan bahwa dalam skala luas upwelling terjadi di daerah tropis, karena didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah dimana terdifusi dengan lapisan hangat dari permukaan.

Tropical cyclone upwelling
Upwelling juga bisa disebabkan oleh tropical cyclone yang melanda suatu wilayah laut, biasanya apabila bertiup dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8 km/h).
Artificial Upwelling
Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh perangkat yang menggunakan energi gelombang laut atau konversi energi panas laut untuk memompa air ke permukaan. Perangkat seperti telah dilakukan untuk memproduksi plankto.
Non-oceanic upwelling
Upwellings juga terjadi di lingkungan lainnya, seperti danau, magma dalam mantel bumi. Biasanya akibat dari konveksi.


untuk download pdf nya disini http://www.4shared.com/office/WJ6n-8jhba/Terjadinya_Upwelling.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar